Nats:2Tim.2:3-4
Ada banyak profesi di dunia ini. Salah satunya adalah tentara. Sejak berdirinya sebuah negara yang namanya tentara sudah ada. Sampai kapan pun termasuk di era Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), tentara tetap akan ada. Mereka adalah orang-orang pilihan yang sudah terseleksi sedemikian rupa.
Tentara adalah orang-orang yang dilatih dan terlatih dalam banyak bidang. Terorganisir sedemikian rupa dari pangkat terendah hingga pangkat tertinggi. Mereka dikhususkan untuk bertempur dalam peperangan jika negara memerlukannya. Melindungi negara, menjaga keamanan dan kedaulatan suatu wilayah. Rasul Paulus memperhatikan sedemikian rupa keberadaan dan kehidupan tentara diera itu. Sampai akhirnya ia menggunakan istilah tentara dalam memberikan pengajaran kepada anak rohaninya Timotius dan tentu saja kepada setiap orang Kristen. Bahwa kita adalah tentara/prajurit yang sedang berjuang untuk berkenan kepada Yesus Kristus. Memenangkan pertempuran iman.
Seorang tentara selalu berusaha menjadi tentara yang baik (ay.3). Tentara yang baik senantiasa menyadari dirinya harus siap kapan pun dalam keadaan apa-pun saat berada di medan pertempuran. Selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan termasuk dengan penderitaan. Sebagai prajurit Yesus Kristus kita siap menderita demi iman kita kepada-Nya. Seorang tentara selalu tegak lurus dalam ketaatannya kepada komandannya (ay.4).
Ada banyak godaan selain penderitaan saat berada dalam tugas. Namun ia tetap berfokus kepada apa yang dikatakan oleh komandannya. Termasuk ia harus mampu mengatasi keinginan atau kemauan yang timbul dalam hati. Seberat apapun itu tetap dijalankan dan diterima demi memenuhi perintah komandan. Sebagai prajurit Yesus Kristus kita harus mengesampingkan apapun demi berkenan kepada komandan kita Yesus Kristus. Untuk itu ketaatan bukan sebuah kata yang dapat ditawar untuk diabaikan.