Penulis : Paran Sakiu
Siapa seseorang ditentukan seperti apa seseorang itu merespon apa yang terjadi disekitarnya. Jika seseorang itu orang baik, maka cara meresponnya pun pasti baik. Jika dia orang jahat, reesponnya pun tidak baik. Termasuk cara seseorang merespon apa yang Tuhan nyatakan dalam kehidupannya.
Mari perhatikan dengan baik kisah dalam nats diatas. Ada orang tua Yesus Kristus yakni Yusuf dan Maria. Lalu ada Simeon yang adalah orang salaeh dan benar. Ada Hana seorang nabi yang taat beribadah, berdoa dan berpuasa. Inilah sosok-sosok orang yang baik, responnya pun baik atas apa yang Tuhan sedang kerjakan bagi dunia.
Yusuf dan Maria selaku orang tua dari Tuhan Yesus. Mereka adalah orang yang taat kepada Firman Tuhan(ay.21-24,27). Yesus di Sunat, diberi nama secara resmi. Diserahkan kepada Tuhan mengikuti tradisi Yahudi yang mengakar kepada Firman Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan sudah ditunjukkan oleh Yusuf dan Maria sejak awal(Mat.1:18-25).
Simeon adalah sosok yang menantikan mesias. Roh Kudus memakai dirinya untuk memproklamirkan bahwa Yesus adalah Mesias yang menyelamatkan bangsa-bangsa bahkan menjadi kemulian bagi Israel(ay.30-32). Simeon tidak menyia-nyiakan perjumpaan itu.Hana adalah sosok yang karena perjumpaannya dengan Yesus menjadikan dirinya merespon dengan memberitahukan kepada yang lain bahwa Yesus adalah sosok yang dijanjikan untuk kelepasan (ay.38). Hanya melalui Yesus adanya penghiburan sejati (ay.25).
Sekarang sudahkah kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Kalau sudah sejauhmana respon kita terhadap agenda Tuhan di dalam kehidupan ini? Banyak orang tersesat dan disesatkan oleh dunia ini. Untuk Tuhan responnya tidak baik. Untuk kepentingan diri, keluarga bahkan untuk dunia terkadang apapun dilakukan dan dikorbankan. Mari mulai hari ini kita koreksi diri. Sudah baikkah respon kita? Orang baik responnya pasti baik.