Nats:(Wahyu 2:18-29)
Jemaat yang berada di Tiatira mendapat peringatan juga. Sama seperti jemaat lokal di tempat lain. Bahkan Yesus Kristus dengan jelas memperkenalkan diri-nya secara berbeda dengan keadaan sebelumnya. Mata-Nya disebutkan bagaikan nyala api dan kakinya bagaikan tembaga. Sangat berbeda sekali.
Sang kepala gereja membuka keadaan jemaat di Tiatira yakni akan pekerjaan dan pekerjaan yang dilakukan juga semakin meningkat (ay.19). Namun jemaat Peergamus punya kelemahan sehingga di cela. Jemaat Lokal di Pergamus membiarkan pengajar sesat merajalela menyebarkan ajarannya (ay.20). Tuhan memberikan waktu kepada para penyesat untuk bertobat. Jika tidak Tuhan akan bertindak dengan menjatuhkan hukuman (ay.22-23). Intinya setiap perbuatan yang jahat pasti mendapatkan konsekuensinya.
Untuk jemaat yang tidak disesatkan alias tidak terpengaruh dengan ajaran yang tidak sehat tetap dibiarkan(ay. 24). Tidak akan mendapatkan sangsi dari Tuhan. Tuhan tetap membedakan mana yang perbuatannya menyimpang mana yang tetap konsisten berada dalam kebenaran.
Bahkn kepada jeemaat yang baik-baik saja tetaplah pada prinsipnya. Tetap seperti semula. Itupun permintaan Tuhan kepada mereka (ay.25). Tuhan tidak menghendaki situasi membuat berubah ke arah yang salah. Ia mau semua seperti semula dengan tampil apa adanya sesuai maunya Tuhan.
Tuhan pun berjanji kepada jemaat yang ada di Tiatira yakni akan diberikan kuasa atas bangsa-bangsa asalkan mereka tetap menang dan tetap melakukan pekerjaan yang Tuhan percayakan (ay.26). Jemaat yang demikian juga akan dijanjikan memiliki kemampuan dalam memimpin bangsa-bangsa dengan cara yang eras dan tegas(ay27). bahkan mendapatkan penghargaan bintang Timur (ay. 28). dan terakhir Firman itu hendaknya diperhatikan dengan baik(ay.29).