Nats:Wahyu 1:9-20
Rasul Yohanes mendapatkan tugas khusus ditengah-tengah situasi yang sangat sukar. Ia dibuang di pulau Patmos karena imannya kepada Tuhan Yesus. Ia sungguh-sungguh mengalami penglihatan yang begitu nyata. Penglihatan itu tidak sekedar penglihatan untuk pengalaman pribadi. Penglihatan itu adalah penglihatan istimewa yang harus dibagikan kepada orang lain. Untuk itu ia diperintahkan menuliskan apa yang dilihatnya.
Rasul Yohanes tidak dilatih atau ikut pelatihan menulis. Ia mendapatkan perintah langsung dari Tuhan untuk menulis seluruh penglihatannya (ay.11,19). Ia menuliskan mulai dari proses awal tentang dirinya yang menyatu dengan para pembacanya (ay.9), tentang dirinya yang dikuasai Roh (ay.10), tentang ketujuh jemaat (ay.11-12). Tentang sosok Yesus Kristus (ay.12-18). Terakhir adalah tentang apa yang sedang ia lihat yang terjadi saat itu juga dan masa mendatang (ay.19)
Semua dituliskan oleh Rasul Yohanes. Ia menulis berdasarkan alur yang ada. Padahal sedikit pun ia tidak mengikuti Kursus. Tulisannya ini sangat penting badi jemaat pada waktu itu, sekarang dan pada masa yang aka datang.
Dapat di bayangkan sekiranya rasul Yohanes mengabaikan apa yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya. Tidak akan pernah ada kitab Wahyu. Gereja akan merapa-rapa seperti apa peristiwa yang akan datang. Mengingat Rasul Yohanes menuliskannya. Jemaat menjadi terhibur, kuat, bersabar, mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Berusaha meningkatkan kualitas iman dan kasih. Tidak kaget terhadap segala perubahan. Dan yang lebih penting jemaat bersiap sedia.
Untuk itu ada baiknya kita membaca dan mendalami kitab yang di tulis oleh Rasul Yohanes ini. Sebab apa yang dituliskannya adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan yang diperuntukkan bagi Umat-Nya sekalipun itu tidak mudah. Berbicara tentang dunia tulis menulis maka pra Nabi dan Rasul adalah penulis yang sesungguhnya dalam dunia literasi. Mari hargai semua kitab yang ditulis oleh para Nabi dan Rasul,amin.