Nats:(Kel.16:22-17:1-7)
Perjalanan Bangsa Israel menarik untuk dikaji dalam berbagai sisi. Khususnya perjalanan setelah mereka keluar dari Mesir. Tidak sedikit yang kecewa, menyesal, marah dan melakukan pemberontakan baik kepada Musa maupun dan lebih lagi kepada Tuhan. Mereka marah kepada Tuhan dilampiaskan kepada Musa. Demikian seterusnya sampai pergantian kepemimpinan dari Musa kepada Yosua. Tidak ada yang berubah.
Padahal dilihat dari kehebatan dan keperkasaan dibandingkan bangsa lainnya, bangsa ini sangat beruntung. Mereka dipilih menjadi sebuah bangsa yang istimewa oleh Tuhan bukan karena ada andil nya bangsa tersebut. Tidak ada sama sekali. Ini semata-mata anugerah dari Tuhan. Mereka tinggal menikmati dan mentaati Tuhan. Nyatanya tidak demikian. Mereka dikenal dengan bangsa yang tegar tengkuk. Bangsa yang tidak tahu berterima kasih. Sekalipun demikian sebagai sebuah bangsa yang terpilih tetap diperhatikan Tuhan.
Perhatikan dengan baik bagaimana siklus kehidupan yang mereka alami dan rasakan. Sejak dibebaskan dari bangsa Mesir(Menjadi bangsa yang merdeka), mereka ini diperhadapkan dengan kenyataan kehidupan. Kenyataan kehidupan itu berupa kesulitan(Kel.15:22-23) dan kemudahan (Kel.15:25). Tuhan ijinkan kesulitan itu supaya bangsa Israel berserah dan berharap kepada Tuhan. Kenyataannya mereka bersungut-sunggut(ay.24). sekalipun demikian Tuhan memberikan jalan keluar bahkan menyediakan yang tidak mereka minta (ay.27).Dalam siklus kesulitan dan kemudahan bangsa Israel mau taat kepada-Nya (ay.26).
Umat Tuhan masa kini harus memahi betul bahwa siklus kehidupan itu benar-benar ada dan nyata. Hendaknya mampu menyikapinya dengan benar. Tidak bersunggut-sungut, memiliki ketaatan dan mempercayai Tuhan bahwa Ia selalu hadir dengan memperhatikan dan selalu siapsedia memberikan jalan keluar.