Nats:(Luk.22: 24-38)
Tidak sedikit orang jika sudah di atas lima puluh tahun berwaspada saat naik turun tangga, meminum atau memakan suatu minuman dan makanan. Demikian juga saat sedang berjalan baik berjalan kaki maupun saat menggunakan kendaraan. Hal ini dilakukan karena terjadinya penurunan banyak hal dalam diri seseorang. Bukan berarti yang berusia di bawah itu tidak perlu berwaspada. Semua wajib berwaspada.
Ada hal penting dalam kehidupan ini yang tidak kalah penting untuk diwaspadai. Apakah itu? Yaitu pertama berwaspada terhadap penempatan diri (ay. 24-30). Para murid tidak berwaspada atas penempatan diri mereka sampai adanya pertengkaran di antara mereka. Bahkan Yesus Kristus menegur mereka karena mereka merasa berada diatas yang lainnya. Kedua berwaspada terhadap penampian si jahat (ay.31-34). para murid tidak berwaspada terhadap pemanpian iblis. Penampian itu dapat menyasar perorangan maupun perkelompok. Jika tidak berwaspada maka siapa pun masuk dalam jerat Iblis.
Siapapun wajib berwaspada terhadap penempatan diri. Tidak diperkanankan merasa paling berjasa, merasa pantas untuk di hormati. Merasa paling rohani, paling pintar, paling setia dan lain sebagainya. Untuk itu siapapun harus mampu menempatkan diri dengan menenpatkan orang lain lebih utama (ay.26-27). mau dan mampu memberikan pelayanan bukan memerintah apalagi menguasai (ay.26-27). Demikian juga dengan penampian iblis. Utamakan doa (ay.46). Saling menguatkan (ay.32), dan harus diingat bahwa Yesus Kristus berdoa syafaat untuk kita (ay.32).
Umat Tuhan sudah sewajarnya berwaspda. Hidup ini memang tidak mudah tetapi jika kita berwaspada semua akan terasa mudah. Mengingat ada Tuhan Yesus dipihak kita. Ia tahu siapa kita dan Ia sebagai pengendali atas apapun juga.