Nats: Mazmur 1:1-3
Semua orang berharap apa yang dikerjakan membuahkan hasil. Hasil yang maksimal. Hasil yang dapat dibanggakan. Tetapi kenyataannya ada kegagalan. Ada banyak faktor sehingga mengalami kegagalan diantaranya karena belum berpengalaman. Salah perhitungan. Tidak dikerjakan dengan sepenuhnya. Banyak saingannya.
Faktor kegagalan yang disebutkan itu benar. Tentu saja semua itu tidak diharapkan. Sementara di sisi yang lain ada orang yang mengerjakan sesuatu jarang gagal. Kalau pun gagal sifatnya sementara. Setelah itu keberhasilan yang diraih. Contoh nyata orang yang selalu berhasil adalah Yusuf. Yusuf berhasil karena ia disertai Tuhan dalam kehidupannya.
Bagaimana dengan nats diatas. Apakah itu membahas tentang Yusuf? Tentu saja bukan. Namun syaratnya pasti sama. Orang yang disertai Tuhan adalah orang yang memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Orang yang selalu mencari apa yang diinginkan Tuhan. Menangkap apa maunya Tuhan dalam hidupnya. Jadi tidak serampangan dan sembarangan. Ada nilai lebih di sana. Ada syaratnya untuk berada dalam keberhasilan dalam bekerja.
Syarat keberhasilan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan adalah tidak berelasi dengan orang yang salah (ay.1). Kalimat yang menyatakan: ”tidak berjalan, tidak berdiri dan tidak duduk “ menunjukan betapa waspadanya terhadap orang yang salah: orang yang hidupnya di luar Tuhan.
Syarat lainnya dan ini juga penting adalah selalu hidup dalam Firman Tuhan (ay.2). Baginya buku terbaik adalah Alkitab. Lisan terbaik adalah khotbah. Bacaan terbaik adalah bahan-bahan renungan. Ia memberi diri setiap hari kepada Firman Tuhan. Ada hikmat Tuhan, ada peringatan Tuhan, ada penghiburan dari Tuhan yang datang setiap hari saat ia memulai sebuah pekerjaan. Melanjutkan pekerjaan dan menantikan hasil pekerjaan.
Berharap setiap kita memperhatikan dua syarat di atas sehingga apa yang sedang dikerjakan tidak sia-sia. Tidak membawa kerugian. Tidak bersentuhan dengan hukum. Tidak ditipu dan lain sebagainya. Yang ada apa yang dikerjakan saat bekerja selalu berhasil, amin