Nats: Keluaran 31:12-17, 35:1-3
Hari Sabat orang Yahudi dan Gereja Advent jatuh pada hari Sabtu. Gereja secara umum memaknai hari Sabat adalah pada hari Minggu. Hari pertama dalam hitungan orang Yahudi. Lalu mengapa ada pergeseran hari. Ini berawal dari peristiwa hari kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Yesus Bangkit pada hari pertama yang dalam kalender Romawi jatuh pada Hari Minggu. Hari sabat bagi kita itu adalah hari Minggu.
Hari Sabat adalah hari yang dikhususkan untuk umat Tuhan beribadah kepada Tuhan. Bukan lagi untuk bekerja. Hari yang tidak boleh dipandang sebagai hari biasa. Ia harus menjadi hari istimewa. Hari istimewa dalam artian hari yang benar-benar dikhususkan untuk beribadah kepada Tuhan. Mengadakan persekutuan dengan Tuhan dan sesama. Pengertian memelihara hari sabat dalam konteks ini yaitu berhenti sesaat untuk tidak bekerja(ay. 14, 16) . Jika harus bekerja, bekerja tidak seperti hari-hari sebelumnya (enam hari). Berbeda dari jumlah jam. Maupun kualitas bekerja.
Ada lagi yang memaknai hari sabat hanya untuk beribadah. Selesai beribadah beristirahat di rumah. Bercengkrama dengan keluarga. Meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga. Tidak melakukan pekerjaan sama sekali dalam pemahaman bekerja secara profesional. Benar-benar santai. Menikmati hari sabat dengan jalan-jalan ke Mall, toko buku, nonton. Membaca dan merawat tanaman atau hewan peliharaan. Membuka warung atau toko.
Semua dilakukan setelah selesai ibadah. Ibadah yang diutamakan. Itulah yang dimaksud dengan memelihara hari Sabat.
Mengaku umat Tuhan tetapi tidak memelihara hari Sabat itu bukan umat Tuhan yang benar. Umat Tuhan yang benar adalah memelihara hari Sabat. Memelihara hari sabat dengan tindakan datang beribadah kepada Tuhan. Pikirannya diarahkan untuk beribadah bersama saudara yang lainnya. Beribadah di tempat ibadah. Beribadah di rumah secara online.
Umat Tuhan yang tidak benar akan abai terhadap hari Sabat. Ia akan terus bekerja. ia merasa rugi kalau tidak bekerja. Jika ia pemilik usaha maka dia akan bayar orang dengan hitungan lembur untuk bekerja dihari sabat. Ia menggantikan kebijakan Tuhan dengan kebijakannya sendiri. Orang yang demikian membahayakan dirinya, keluarganya dan orang lain. Membahayakan dirinya adalah dia diperbudak oleh pekerjaan. Membahayakan keluarga terutama bagi anak-anaknya. Ia tidak memberikan contoh yang baik dalam menghargai Tuhan. Membahayakan orang lain dengan tindakannya menjadikan orang lain adalah budaknya. Pemahaman yang benar adalah berhenti bekerja dihari sabat, usahakan datang beribadah kepada Tuhan.