Nats: Keluaran 1:15-21
Setiap mereka yang bekerja ada tantangan. Tantangan-tantangan yang ada harus diatasi bukan dihindari dan dijauhi. Diantisipasi bukan dibiarkan. Mereka yang senang dengan tantangan dan siap sedia menghadapi tantangan selalu menjadi pemenang. Sekalipun tantangan tersebut tidak mudah namun tidak ada kata menyerah. Mereka akan terus bekerja semaksimal mungkin.
Zaman Musa dilahirkan ada kisah bahwa para bidan diperhadapkan dengan tantangan. Tantangannya adalah antara mentaati perintah raja (pimpinan) atau mentaati perintah Allah. Perintah raja (pimpinan) sangat jelas perintahnya yakni membunuh setiap anak laki-laki dari keturunan Ibrani yang dibantu kelahirannya (ay.16). Sedangkan perintah Allah adalah kebalikan dari perintah raja (ay.17). Bahwa di tangan bidan saat mengerjakan proses persalinan tidak boleh melakukan pembunuhan. Dua perintah yang sangat paradok atau saling bertentangan.
Tantangan yang dihadapi para bidan tidak jauh bedanya dengan dunia kerja masa kini. Pimpinan yang memberikan pekerjaan wajib diikuti atau ditaati. Instruksi dalam menjalankan pekerjaan harus benar-benar diperhatikan. Seseorang tidak boleh melakukan apapun tanpa sepengetahuan pimpinan sekalipun itu baik adanya. Karena baik menurut yang melakukannya belum tentu baik menurut pimpinan.
Namun ada pengecualian saat diperhadapkan dengan pilihan yang benar-benar bertentangan dengan Firman Tuhan. Kita harus memilih untuk taat kepada Allah. Pimpinan lembaga, pimpinan perusahaan, atasan kita tidak semua adalah orang baik. Mungkin saja mereka sukses dan terkenal di masyarakat melalui kejahatan dan kecurangan. Jika sudah demikian maka tipu menipu, palsu-memalsukan dokumen dan lain sebagainya bukan hal yang tabu.
Kita bisa saja diperintahnya untuk melakukan ketidakbenaran sesuai kemauannya. Jika demikian pilihan harus kita buat. Jangan pernah takut bertindak seperti para bidan di zaman Musa. Orang yang takut kepada Allah di dalam bekerja akan dibela dan diberkati-Nya (ay. 20-21).